News Update :

PARADIGMA/PERSIPSI ATAS POTENSI DIRI

Tidak bisa dipungkiri, kebiasaan dari kita melakukan suatu pekerjaan didasarkan pada paradigma ataupun persepsi kita, dan sebagian besar dari kita tidak dapat merasakan bahwa persepsi ataupun paradigma yang sudah kita pegang itu akan sangat merugikan pada diri kita pribadi, paradigma dan persepsi yang sudah kita pegang dapat mematikan potensi yang kita miliki, seperti potensi untuk menolong orang lain, potensi untuk terus belajar, potensi untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain.

Dari tulisan ini, saya ingin mencoba untuk berbagi sedikit pengetahuan mengenai persepsi dan paradigma yang dapat merugikan diri kita dan yang akan menutupi jati diri kita.


1. PERASANGKA NEGATIF
Kita sering perasangka negatif terhadap teman, terhadap suami kita, terhadap istri kita, terhadap pacar kita, maka akibatnya sifat sifat sifat mulia hati kita menjadi hilang, sifat menolong kita akan hilang,

2. PENGARUH PENGALAMAN
Karena kita merasa berpengalaman, merasa paling benar,merasa paling pintar, akibatnya tidak ada lagi ilmu yang bisa bertambah, sehingga tidak ada lagi hal hal yang baru yang masuk pada diri kita, karena dirinya merasa cukup, karena kita sudah menganggap bahwa kita adalah gelas penuh yang sudah tidak bisa di isi lagi, dan akhirnya potensi menjadi hilang.

3. KEPENTINGAN DAN PREORITAS
Mungkin kita masih ingat kerusuhan 1998, demo mahasiswa, penjarahan, dengan maksut untuk menurunkan tahta seorang presiden, dengan maksut untuk menegakkan demokrasi, dengan maksud untuk memperbaiki keadaan Negara, tapi apa kenyataannya, banyak penjarahan dimana mana, banyak orang yang tidak dapat tidur diwaktu malam hari karena ketakutan, dan para aparat bertindak brutal. Ini mengingatkan pada kita,bahwa karena kepentingan orang kehilangan suara hati, hati manusia menjadi mati.

4. SUDUT PANDANG
Kita senantiasa melihat sesuatu dari sudut pandang negative, melihat mobil dari kenalpotnya, melihat orang dari jeleknya, sehingga suara hati menjadi hilang.

5. PENGARUH PEMBANDING
Kita tidak pernah bersyukur, senantiasa membanding bandingkan, rizki kita dengan rizki orang lain, harta kita dengan harta orang lain, sehingga menutupi suara hati kita

6. LITERATUR
Literature yang kit abaca, akan sangat mempengaruhi pada paradigma kita, mungkin literature tentang marxzisme, liberalisme, sosialis, maka hal itu akan sangat mempengaruhi pada tindakan kita, kita akan terdorong untuk melakukan hal yang seperti dikatakan oleh literature itu, oleh karena itu, potensi dan suara hati kita akan hilang.

Oleh karena itu, untuk membuang dan mebersihkan semua paradigma dan perspsi, sebelumnya perlu kita menyadari dan tahu siapa diri kita, sadar akan keberadaan diri kita. Karena keberadaan kita bukan di bentuk dari pengalaman kita, bukan dibentuk dari kepentingan kita, bukan di bentuk karena sudut pandang kita, tapi diri kita adalah ruh yang tercipta oleh tiupan Alloh SWT di dalam titik yang paling dalam yaitu SEPIRITUALITAS.

Kita disuruh untuk memakai baju ikhrom, bukan hanya badan kita, tapi semua hal tentang kita, termasuk hati kita di tutupin oleh pakaian ikhrom, mungkin kita bisa melihat ketika ada sesorang yang berangkat haji, seseorang itu harus meletakkan semuanya tentang dia, jabatan, jas yang biasanya dipakai, sepatu yang biasanya dipakai berangkat ke kantor, mobil, dan lain sebagainya, yang mungkin semua hal itu adalah kebiasaan sehari hari. Tetapi ketika dia ingin mengahadap dan bertamu ke rumah Alloh, semua itu harus di tinggalkan. Ini membuktikan bahwa jabatan, kekuatan, kekayaan, pengalaman, itu tidak ada artinya dihadapan Alloh, seraya kita sama, kaya, miskin, jelek, tanpan, cantik berpakaian sama yaitu pakaian ikhrom, dan melakukan hal yang yang sama yaitu memutarai ka’bah sebanyak 7 kali.

Kekuatan Alloh sungguh tidak ada bandingannya, seperti yang dicontohkan pada kejadian kecelakaan Pesawat Garuda Indonesia tahun 2002 yang dipiloti oleh Abdul Rozak…mungkin seorang tidak akan bias membanyangkan bagaimana kejadian pesawat garuda Indonesia yang terjin ke Sungai bengawan Solo…pilot Garuda Indonesia menceritakan, bahwasannya kejadian itu begitu menegangkan, yang mana mesin pesawat Garuda tiba tiba mati, Abdul rojal yang sebagai pilot yang sangat pengalaman mencoba untuk menghidupkan mesin sebelah kanan, tapi mesin itu todak hidup juga, bapak abdul rojak melakukan cara yang terahir, yaitu membiarkan peasawat turun dengan harapan mesin akan hidup, akan tetapi sampai ketinggian 8000 kaki, mesin pesawat itu belum juga hidup, pada saat itu pesawat berada pada awan hitam yang bertegangan listrik, di situ pak Abdul Rojak mulai sadar, tidak ada yang bisa dilakukannya lagi, dengan pengalamannnya sebagai pilot selamanya ini, pada waktu itu, bapak abdul rojak hanya bias pasrah, dan berdoa ke Alloh, bapak abdul rojak berkata “Ya Alloh, jika Engkau menghendaki untuk menyelamatkan penumpang yang hamba bawa, tolong selamatkan, tapi jika Engkau berkehandak lain, itu adalah Kehendakmu” pada waktu itu Bapak Abdul Rojak sudah merasa bukan apa apa, dia tidak merasa bahwa dia adalah seorang pilot yang berpengalaman, pilot yang hebat, tapi yang dirasa pak abdul rojak adalah dia bukan apa apa dan bukan siapa siapa, dan kembali ke Nol..meninggalkan semua persepsi dan paradigma Beliau…dan akhirnya apa, setelah pesawat keluar dari kabut hitam, bapak abdul rojak melihat ada sungai bengawan solo dan sawah, pak abdul rojak di tuntun untuk mentukan sepersekian detik akan di terjunkan kemana pesawat ini, dengan berpikir cepat, pak abdul rojak berkata, “di terjunkan ke sungai bengawan solo” akan tetapi pada wakti di lihat, di atas bengawan solo ada sebuah jembatan besar yang mungkin akan di tabrak oleh pesawat, akan tetapi disini Alloh menunjukkan kebesarannya dengan membenturkan badan pesawat ke batu, sehingga pesawat itu di tahan oleh batu dan tidak sampai menabrak jembatan besi.

Jadi sukuri semua yang kamu dapat, hilangkan semua paradigma yang membuat kamu rugi, dan kembalikan suara hatimu….(Nanta)
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright NANTAKU 2010 -2011 | Design by DuaKutub | Published by Tangga Karir | Powered by Blogger.com.