“Ruang publik”!!!!!! bahasa opo kui….bahasa planet endi kui…..kalau ceritanya dari mbah jurgen habermas pernah menyebutkan bahwa sejarah berdirinya ruang publik tidak terlepas dari peran dan inisiatif kelompok borjuis sebagai pemeilik modal, dalam artian ruang publik dijadikan sebagai wahana rasan rasan “intersubjektif” yang membentuk opini publik, selanjutnya opini publik ini berperan dalam pengambilan keputusan pada tingkat struktural tertinggi atau negara. Namun dengan seiring terjadi kapitalisme, ruang publik berganti tubuh menjadi ruang konsumtif, dalam artian yang punya duit yang bisa memanfaatkan ruang publik untuk membuat opini publik, seperti halnya yang terjadi pada ruang publik televisi…dengan mahalnya penyiaran dan berselancar di dalam televisi membuat ruang publik ini hanya bisa dinikmati oleh orang orang yang mempunyai duiiiiiiiittttttt.
Sebenarnya baru baru ini muncul sebuah ruang publik baru yang cenderung gratis tapi tetap masih harus mengeluarkan modal untuk mengakses ruang publik tersebut, kalau katanya orang gaul namanya FACEBOOK, dengan facebook, orang orang dapat berselancar di dunia virtual untuk berkenalan, bersilaturahmi, membuat sebuah komunitas tanpa terhalang oleh ruang dan waktu, bahkan baru baru ini Facebook sudah menjadi sebuah gerakan sosial yang dapat mempengaruhi dunia Riil, sebut saja fenomena tentang gerakan 1000.000 dukungan untuk Bibit dan Chandra dalam kasus pelemahan KPK (komisi pemberantasan korupsi), tapi sayangnya baru baru ini orang atas mengeluarkan peraturan tentang pemanfaatan teknologi yang cenderung mempersempit gerakan gerakan yang bersifat virtual.
Tapi tenaaaang………sekarang masih ada ruang publik gratis yang tidak memerlukan biaya untuk memanfaatkannya…kalau katanya orang surabaya dinamakan “cangkruan” mungkin dengan kopi 1 gelas plus camilan sudah bisa memanfaatkan ruang publik ini secara gratis tanpa di pungut biaya lagi selama kita mau “asalkan kita kuat ajaaaaaaaaaaa yaaaaa”..kelebihannya lagi orang atas belum merambah ke ruang publik seperti ini…jadi mari kita manfaatkan ruang publik yang masih tersisa ini demi kemajuan, kebangkitan dengan diskusi diskusi membangun
Sebenarnya baru baru ini muncul sebuah ruang publik baru yang cenderung gratis tapi tetap masih harus mengeluarkan modal untuk mengakses ruang publik tersebut, kalau katanya orang gaul namanya FACEBOOK, dengan facebook, orang orang dapat berselancar di dunia virtual untuk berkenalan, bersilaturahmi, membuat sebuah komunitas tanpa terhalang oleh ruang dan waktu, bahkan baru baru ini Facebook sudah menjadi sebuah gerakan sosial yang dapat mempengaruhi dunia Riil, sebut saja fenomena tentang gerakan 1000.000 dukungan untuk Bibit dan Chandra dalam kasus pelemahan KPK (komisi pemberantasan korupsi), tapi sayangnya baru baru ini orang atas mengeluarkan peraturan tentang pemanfaatan teknologi yang cenderung mempersempit gerakan gerakan yang bersifat virtual.
Tapi tenaaaang………sekarang masih ada ruang publik gratis yang tidak memerlukan biaya untuk memanfaatkannya…kalau katanya orang surabaya dinamakan “cangkruan” mungkin dengan kopi 1 gelas plus camilan sudah bisa memanfaatkan ruang publik ini secara gratis tanpa di pungut biaya lagi selama kita mau “asalkan kita kuat ajaaaaaaaaaaa yaaaaa”..kelebihannya lagi orang atas belum merambah ke ruang publik seperti ini…jadi mari kita manfaatkan ruang publik yang masih tersisa ini demi kemajuan, kebangkitan dengan diskusi diskusi membangun
0 komentar:
Posting Komentar