News Update :

Pengembangan Masyarakat Pondok Pesantren Melalui Perpustakaan Pondok Pesantren.

Perpustakaan pada dasarnya didesain untuk dimanfaatkan sebagai sarana mendapatkan informasi dan pengetahuan, dan banyak juga pepatah mengatakan bahwa perpustakaan adalah gudangnya ilmu. Oleh karena itu keberadaan perpustakaan adalah suatu keharusan dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Terlebih lagi dalam dunia islam, yang sudah kita ketahui bersama bahwa besarnya peradaban islam identik dengan keberadaan perpustakaan, seperti yang tersirat dan disinggung oleh H. Amin Haedari (Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Departemen Agama RI) dalam workshop pengembangan perpustakaan pondok pesantren di hotel syahid yogyakarta, pada sambutan itu di ceritakan berdirinya beberapa perpustakaan besar pada masa lalu, seperti Baitul Hikmah di Baghdad, perpustakaan Ibnu Suwar di Basrah, dan Darul Hikmah di Kairo memberikan pesan, bahwa Islam telah memberi kontribusi yang besar bagi intelektualisme dan peradaban dunia. Jadi bisa dikatakan perpustakaan merupakan sarana penting yang tidak dapat ditingggalkan dalam memajukan dan mengembangkan masyarakat islam.

Pondok pesantren sebagai cerminan dari pendidikan asli indonesia, sebagai pewaris keilmuan islam dan sebagai embrio untuk meneruskan warisan kejayaan islam masa lalu, selayaknya mengikuti jejak dan cara untuk lebih mengambangkan dan menciptakan intelektual masa kini, dengan keberadaan perpustakaan yang tidak hanya sekedar digunakan sebagai tempat untuk membaca buku dan kitab-kitab pengetahuan, tetapi di gunakan sebagai sumber belajar (student center) bagi para ustadz dan santri pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya. Karena harus disadari di era informasi dan komunikasi ini, perpustakaan merupakan jantungnya pondok pesantren dalam rangka memperkuat tradisi keilmuan dan keintelektualan.

Seperti pada pondok pesantren Putri Al Amanah Al Fathimiyyah Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, yang notabennya adalah pondok pesantren salafi yang kurang mengenal akan buku-buku umum (non-keagamaan) dan lebih banyak hanya menitikberatkan pada pembelajaran kitab kuning (Keagamaan), akan tetapi dalam penelitian yang dilakukan oleh Ananta dkk, 2010 menadapatkan kesimpulan bahwa santri Putri Al Amanah Al Fathimiyyah Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang sangat interes dengan buku-buku yang bersifat umum (non-keagamaan). Oleh karena itu dapat ditarik garis merah bahwa dalam mengembangkan Masyarakat pondok pesantren, keberadaan perpustakaan akan buku-buku pengetahuan yang bersifat umum dirasa sangat penting. Terlebih lagi dengan maju pesatnya era globalisasi dan informasi, menuntut masyarakat pondok pesantren untuk selalu mengembangkan diri dengan cara memanfaatkan keberadaan perpustakaan.

Oleh karena itu, dengan berkembangnya masyarakat pondok pesantren menuju masyarakat intelektual dan berkembangnya perpustakaan pondok pesantren dimaksudkan agar pondok pesantren tidak hanya sebagai pencetak cendikiawan muslim saja, akan tetapi pondok pesantren dapt juga mencetak cendikiawan muslim yang berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan, dalam artian masyarakat pondok pesantren dapat mengembangkan ilmu pengetahuan keislaman dengan memanfaatkan teknologi informasi, perpustakaan pondok pesantren dapat dijadikan sebagai center of knowledge dan sebagai sarana untuk mengembangkan keilmuan dan keintelektualan.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright NANTAKU 2010 -2011 | Design by DuaKutub | Published by Tangga Karir | Powered by Blogger.com.